Fungsi Epididimis

Posted on

Fungsi Epididimis – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Epididimis yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Epididimis, Struktur Epididimis, Bagian Epididimis, Fungsi Epididimis, Gejala Epididimis, Penyebab Epididimis Dan Pengobatan Epididimis. Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Epididimis

Epididimis ialah saluran berkelok-kelok panjang yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Manusia mempunyai sepasang testis dan epididimis terletak di belakang kedua testis tersebut. Melalui epididimis sperma masuk dari testis ke dalam vas defrens. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma dan penyimpanan sperma sementara sampai munculnya ejakulasi.

Fungsi Epididimis

Fungsi dari epididimis ialah untuk menyimpan sperma sementara dan melakukan pematangan sperma sehingga siap untuk diejakulasikan. Sperma yang masuk dari epididimis akan disalurkan menuju vas deferens dalam waktu 1 minggu, selama waktu tersebut, epididimis membantu melakukan proses pematangan sperma.

Struktur Dan Bagian-Bagian Epididimis

Adapun struktur dan bagian-bagian epididimis yaitu:

Struktur Epididimis

Panjang dari epididimis ialah sekitar 4 cm, saluran epididimis dilapisi oleh epitel pseudostatified columnar yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan otto polos. Epididimis juga mempunyai struktur microvili yang disebut dengan Stereocilia.

Stereocilia ini berfungsi untuk menyerap cairan dari rongga-rongga pada tubuh epididimis. Otot polis pada epididimis akan berkontraksi dan membuat gerakan peristaltik yang membawa sperma dari testis menuju vas deferens.

Sperma yang masuk ke epididimis merupakan sel sperma yang belum matang dan terdiri dari terlalu banyak cairan. Proses pematangan dan penyimoanan sperma dalam epididimis terjadi sekitar 1 minggu.

Baca Juga :  Fungsi Ligamen

Pada proses ini sperma diberikan nutrisi dan sel sperma yang sudah rusak serta komponen yang tidak berguna lainnya akan dipisahkan dari sperma utama. Komponen yang tidak diperlukan ini dapat tinggal di dalam epidimis sampai 1 bulanan, kemudian setelah itu mereka diserap oleh stereocilia.

Bagian-Bagian Epididimis

Tubuh epididimis terdiri dari 3 bagian utama yaitu:

  • Kepala Epididimis, merupajan bagian terluas dari epididimis. Bagian ini menerima spermatozoa dari testis. Pada bagian kepala terdapat myoepitel tipis dan konsentrasi dari sperma yang masuk ke bagian ini masih sangat cair.
  • Badan Epididimis, merupakan bagian yang terletak setelah kepala dan berfungsi sebagai tempat terjadinya pematangan sperma.
  • Ekor Epididimis, merupakan bagian dengan myoepitelium yang lebih tebal dari pada bagian kepala, memegang peran penting dalam proses penyerapan cairan untuk membuat sperma menjadi lebih kental.

Gejala Epididimis

Nah berikut ini ialah beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita epididimis yaitu:

  • Skrotum akan membengkak, terasa hangat dan nyeri saat disentuh.
  • Nyeri pada testis, biasanya di salah satu sisi.
  • Darah pada cairan sperma.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Sering ingin buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.
  • Muncul benjolan di sekitar testis yang disebabkan karena penumpukan cairan.
  • Ujung penis mengeluarkan cairan tidak normal, biasanya terkait dengan penyakit menular seksual.
  • Nyeri saat ejakulasi atau berhubungan seksual.
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah atau sekitar panggul.
  • Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
  • Dan Demam.

Penyebab Epididimis

Sebagian besar kasus epididimis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari uretra, prostat atau kandung kemih. Selain infeksi bakteri, epididimis juga dapat disebabkan oleh:

  • Endapan urine di dalam epididimis, konsisi ini terjadi ketika urine mengalir kembali ke epididimis.
  • Gondongan
  • Efek samping
  • Infeksi menular seksual, seperti gonore dan chalmydia
  • Penyakit Behcet
  • Tuberkulosis
  • Dan Torsio testis
Baca Juga :  Jenis Jaringan Saraf

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkat risiko seseorang untuk terkena epididimis, diantaranya yaitu:

  • Berhubungan seksual dengan penderita penyakit menular seksual, tanpa menggunakan kondom.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual.
  • Pernah menjalani prosedur medis yang mempengaruhi saluran urine.
  • Menderita pembesaran prostat.
  • Pernah mengalami infeksi prostat atau infeksi saluran kemih.
  • Pria yang belum disunat.
  • Memiliki letak anatomis saluran kemih yang tidak normal.
  • Menggunakan kateter urine untuk jangka panjang.

Pengobatan Epididimis

Penanganan epididimis bertujuan untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala yang timbul. Salah satunya ialah dengan pemberian obat seperti:

  • Antibiotik, harus dihabiskan meski gejala sudah membaik, untuk memastikan infeksi sudah benar-benar hilang. Contoh obat antibiotik yang dapat diresepkan oleh dokter ialah doxycycline dan ciprofloxacin.
  • Obat pereda nyeri, untuk meredakan rasa sakit yang timbul akibat epididimis, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri. Contohnya ialah paracetamol atau ibuprofen.

Selain dengan obat, pasien dapat melakukan upaya mandiri di rumah untuk membantu meredakan gejala epididimis, diantaranya dengan:

  • Berbaring di ranjang setidaknya selama 2 hari, dengan posisi skrotum terangkat “dibantu penopang”.
  • Mengompres skrotum dengan air dingin.
  • Menghindari mengangkat beban berat.

Pada kasus epididimis yang tidak berhasil diatasi dengan obat, dokter akan menyarankan operasi. Prosedur ini dapat dilakukan jika telah timbul nanah di dalam epididim. Pada kasus lain yang lebih parah, pasien terpaksa harus menjalani epididimektomi atau operasi pengangkatan saluran epididimis.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Fungsi Epididimis dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.