Fungsi Stomata: Pengertian, Struktur dan Tipenya

Posted on

Fungsi Stomata – Tanaman ini memiliki kemampuan untuk meminimalisir atau mengatasi pencemaran udara yang terjadi di sekitar lingkungannya. Untuk itulah ada upaya dalam melakukan penghijauan lingkungan melalui pembangunan taman-taman kota. Stomata ialah salah satu organ tumbuhan yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan tersebut.

Stomata adalah pori-pori kecil di daun yang berfungsi penting dalam pertukaran gas tumbuhan. Pori-pori ini dikendalikan oleh sel penjaga khusus. Stomata terdiri dari dua sel penjaga yang dikelilingi oleh sel tetangga dan membentuk celah di epidermis daun.

Stomata di daun adalah celah di epidermis daun yang dibatasi oleh sel penjaga. Sel tetangga membantu mengatur lebar pembukaan stomata melalui perubahan osmotik yang mempengaruhi gerakan sel penjaga.

Bentuk dan posisi stomata berbeda-beda tergantung pada jenis tumbuhan. Stomata dapat ditemukan di permukaan atas atau bawah daun, atau hanya di permukaan bawah. Daun dengan urat daun berserabut memiliki stomata tersebar, sementara daun monokotil dengan urat daun sejajar memiliki stomata yang tersusun dalam barisan.

Fungsi stomata yang paling utama ialah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun stomata juga bertindak sebagai salah satu jalur masuknya polutan khususnya polutan yang berasal dari udara. Polutan seperti timbal yang memiliki ukuran partikel kurang dari 2 µm dapat masuk melalui stomata yang memiliki ukuran yang lebih besar.

Nah berikut ialah penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu fungsi stomata untuk lebih dapat memahaminya simak pemaparan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Stomata

Daun adalah organ pokok pada tanaman yang umumnya berbentuk pipih bilateral dan berwarna hijau. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis, sehingga memiliki struktur mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan begitu pula sebaliknya (Sumardi, dkk., 2010).

Mulut daun tersebut terkenal dengan nama stomata. Stomata pada daun berupa lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.

Baca Juga :  10 Tumbuhan Pemakan Hewan

Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah (Sumardi, dkk., 2010).

Stomata atau mulut daun ialah komponen sel epidermis daun. Fungsi stomata ialah sebagai lintasan masuk keluarnya CO2, O2 dan H2O selama berlangsungnya fotosintesis dan respirasi.

Stomata seringkali digunakan sebagai salah satu ciri genetika untuk seleksi, karena berhubungan dengan produksi maupun ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit. Selain dipengaruhi secara genetika, perkembangan dan jumlah stomata dipengaruhi oleh lingkungan.

Tanaman yang tumbuh pada lingkungan kering dengan intensitas cahaya yang tinggi cenderung memiliki stomata yang banyak, tetapi ukurannya kecil dibanding dengan tanaman yang tumbuh pada lingkungan basah dan terlindung. Umumnya stomata berbentuk lonjong, jumlah dan ukuran per unit area berbeda antar species tanaman juga antar daun dalam satu tanaman.

Stomata terdapat pada salah satu sisi permukaan daun yakni bagian atas atau bagian bawah atau pada kedua sisi tergantung species tanaman. Membuka dan menutupnya stomata sebagai hasil pergerakan masuk keluarnya air dari guard cell.

Struktur Stomata

Stoma (stomata jamak) berasal dari bahasa Yunani yang berarti (mulut) ialah pori yang ditemukan di epidermis daun, batang dan semua bagian tanaman lainnya yang ditemukan diatas tanah. Stomata dinamai demikian karena memungkinkan pertukaran gas antara atmosfer dan bagian dalam daun yang merupakan fungsi stomata.

Ukuran dan bentuk stomata bervariasi di berbagai tanaman. Struktur stomata terdiri dari sel epidermis berbentuk ginjal dengan lubang di pusat yang dikenal sebagai pori. Stomata dibatasi oleh sepasang sel parenkim khusus yang dikenal sebagai sel penjaga yang bertanggung jawab untuk mengatur ukuran pembukaannya sehingga menyelamatkan tanaman dari kehilangan air.

Ketika sepenuhnya terentang sel-sel pelindung membesar dan dengan demikian membuka stomata. Ketika sel-sel pelindung kehilangan air, mereka menyusut dan stomata akan menutup. Sel penjaga juga memiliki vakuola besar, sel-sel yang mengelilingi sel penjaga dikenal sebagai sel tambahan atau sel aksesori. Sel penjaga pada tamaman dikotil berbentuk ginjal dan dumbel berbentuk monokotil.

Posisi Stomata

Meskipun stomata ditemukan pada epidermis daun, posisi pastinya berbeda dari tanaman ke tanaman. Stomata ditemukan di kedua sisi atau hanya pada satu sisi daun. Ketika stomata hadir di kedua sisi daun mereka disebut amfistomatik, epistomatik, jika ada di sisi atas dan hipostomatik jika da di sisi bawah.

Baca Juga :  30 Fungsi Akar Pada Tumbuhan

Distribusi stomata bervariasi pada tanaman yang berbeda, ada lebih banyak stomata pada permukaan tanaman dalam kondisi seperti konsentrasi karbon dioksida atmosfer yang lebih rendah, lingkungan lembab dan cahaya yang lebih tinggi. Pada tanaman dikotil, jumlah stomata lebih besar di permukaan bawah dari pada dipermukaan atas daun.

Di sisi lain, tanaman monokotil memiliki jumlah stomata yang sama di kedua permukaan daun. Dalam kasus tanaman terapung stomata hanya ditemukan di epidermis atas.

Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam, bergantung pada spesies tumbuhannya. Stomata terletak pada sisi atas dan bawah daun, atau hanya terletak pada permukaan bawah daun saja. Daun dengan pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan dikotil memiliki stomata tersebar, sedangkan daun monokotil dengan pertulangan sejajar seperti pada Graminae memiliki stomata yang tersusun berderet sejajar (Mulyani 2006). Menurut Fahn (1991), tipe stomata berdasarkan hubungannya dengan sel penjaga diklasifikasikan menjadi tipe anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik, dan siklositik. Adanya variasi tipe stomata pada setiap spesies tanaman merupakan bentuk adaptasi tanaman terhadap lingkungan dan habitat tempat tumbuh tanaman tersebut (Fahn, 1991).

Fungsi Stomata

Fungsi stomata yang paling utama ialah pertukaran gas dengan mengambil karbon dioksida dari atmosfer dan memberikan oksigen yang digunakan oleh manusia dan hewan. Mereka membantu dalam fotosintesis dan transpirasi.

Fotosintesis

Fungsi stomata yang pertama ialah untuk fotosintesis, fotosintesis ialah proses yang digunakan oleh tanaman untuk memproduksi makanan dengan bantuan sinar matahari, karbon dioksida dan air.

Melalui stomata tanaman mengambil karbon dioksida dari atmosfer. Molekul air dipecah menjadi hydrogen dan oksigen dan melalui stomata oksigen kemudian dilepaskan sebagai produk sampingan di atmosfer, stomata ialah media pertukaran gas dan respirasi seluler pada tanaman.

Transpirasi

Fungsi stomata yang keduia ialah transpirasi. Transpirasi ialah proses penguapan air dari permukaan tanaman. Ini menjaga tanaman tetap dingin dan mentransfer mineral dan bahan lainnya ke berbagai bagian tanaman. Saat tanaman mengambil air dari tanah, bukaan menyerap mineral lainnya.

Baca Juga :  Stek Adalah

Agar tanaman dapat mengambil air dari tanah, air harus menguap dari permukaan tanaman. Setelah ini terjadi tekanan dikembangkan yang memaksa akar menyerap air dari tanah dan memindahkannya ke ujung tanaman, melalui stomata pekerjaan utama penguapan air dilakukan.

Tipe Stomata

Fahn (1991) mengklasifikasikan tipe stomata berdasarkan hubungannya dengan sel penjaga. Ada beberapa tipe stomata yang dapat diidentifikasi.

  • Tipe pertama adalah stomata anomositik, di mana sel penjaga memiliki ukuran yang serupa dan mengelilingi stomata.
  • Selanjutnya, kita memiliki stomata anisositik, di mana sel penjaga memiliki ukuran yang berbeda dengan salah satu sel yang lebih besar.
  • Selain itu, ada stomata parasitik, di mana sel penjaga memasuki stomata seperti parasit di dalam celahnya.
  • Kemudian, terdapat stomata diasitik yang terdiri dari dua sel penjaga berdekatan yang lebih besar daripada stomata itu sendiri.
  • Selanjutnya, stomata aktinositik memiliki sel penjaga yang membentuk pola radial seperti sinar matahari.
  • Terakhir, stomata siklositik, di mana sel penjaga membentuk cincin melingkar di sekitar stomata.

Kesimpulan

Stomata ini umumnya memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kerapatannya. Hal ini diduga berkaitan dengan fungsi penting stoma dalam fotosintesis dan transpirasi. Selain itu, faktor internal berupa sifat genetik dan faktor eksternal yaitu lingkungan tempat tumbuh menjadi faktor lain yang menyebabkan adanya perbedaan ukuran dan jumlah stomata (Juairiah, 2014). Ukuran stomata berbanding terbalik dengan jumlahnya.

Jika jumlah stomata banyak maka akan berukuran kecil, sedangkan jika stomata berukuran besar maka jumlah stomata sedikit (Tambaru, 2013). Sama halnya dengan jumlah stomata, jumlah epidermis, dan kerapatan stomata juga dipengaruhi oleh faktor genetik namun fenotipnya juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti tinggi rendahnya kadar polutan dan ketersediaan air (Jaya, 2015).

Distribusi stomata berkaitan erat dengan kecepatan serta intensitas transpirasi pada daun. Dalam batas tertentu, semakin banyak pori, maka semakin cepat penguapan. Jika lubang-lubang tersebut terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan lubang di dekatnya (Hariyanti, 2010). Peningkatan jumlah stomata sangat membantu dalam hal penyerapan CO2 untuk fotosintesis (Andini 2011).

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Fungsi Stomata dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.