Jenis Jenis Batuan Di Indonesia

Posted on

Jenis Jenis Batuan Di Indonesia  – Nah dalam ilmu geologi, khususnya pada cabang petrologi, kita bisa mengidentifikasi beragam jenis batuan yang ada di muka bumi. Dalam hal ini berdasarkan indentifikasi ini, kita dapat mengklasifikasikan batuan-batuan tersebut berdasarkan banyak karakteristik, mulai dari struktur, kandungan mineral, sampai proses terbentuknya.

Dan adapun berdasarkan proses terbentuknya secara umum semua batuan di bumi digolongkan menjadi 3 jenis. Apa saja jenis jenis batuan tersebut ?? bagaimana ciri dan karakteristik dari masing-masing jenis batuan ini?? Nah berikut ini pembahasannya untuk kalian pahami.

Pengertian Batuan

Batuan adalah bahan padat yang terdiri dari satu atau lebih mineral yang terikat bersama. Proses pembentukan batuan melibatkan berbagai faktor seperti tekanan, suhu, dan reaksi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi. Batuan merupakan bagian penting dari kerak bumi dan terdapat dalam berbagai bentuk dan komposisi di seluruh dunia. Ada tiga jenis utama batuan berdasarkan cara terbentuknya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Batuan-beku terbentuk dari pendinginan magma atau lava, batuan sedimen terbentuk dari endapan material seperti pasir atau lumpur yang mengeras menjadi batuan baru, dan batuan metamorf terbentuk dari perubahan bentuk dan komposisi batuan yang telah ada akibat tekanan dan suhu yang tinggi di dalam kerak bumi.

Jenis Jenis Batuan

Berdasarkan proses terbentuknya jenis jenis batuan digolongkan menjadi 3 yakni jenis batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan atau metamorf.

Batuan Beku

Batuan beku ialah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Karena terbentuk dari magma, maka keberadaan batuan ini sangat erat kaitannya dengan keberadaan gunung api aktif di suatu tempat.

Baca Juga :  Contoh Batuan Beku Luar

Adapun berdasarkan tempat terjadinya batuan beku dibedakan menjadi 2 jenis. Jenis batuan beku tersebut ialah batuan beku dalam dan batuan beku luar.

Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam disebut juga batuan instrusif atau batuan plutonik. Batuan ini terbentuk di bawah permukaan bumi melalui proses pembekuan magma yang sangat lambat.

Ciri ciri batuan beku dalam yang paling menonjol ialah kandungan mineral-mineral penyusunnya yang relatif besar. Contoh batuan beku dalam yang dapat kita temui sehari-hari misalnya diorite, gabro dan granit “batuan yang dapat dijadikan hiasan property rumah”.

Batuan Beku Luar

Batuan beku luar disebut juga batuan ekstrusif atau batuan vulkanik. Batuan ini terbentuk di atas permukaan bumi melalui proses dari pembekuan magma yang sangat cepat “misalnya karena letusan gunung berapi”.

Ciri ciri batuan beku luar yang paling menonjol ialah kandungan mineral penyusunnya yang relatif lebih kecil. Contoh batuan beku luar yang dapat kita temui sehari-hari misalnya batuan basalt, andesit “yang sering dijadikan pondasi rumah” dan dacite.

Batuan Sedimen

Batuan sedimen ialah jenis batuan yang terbentuk dari proses akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses akumulasi berjalan dengan mengendapkan lapis demi lapis material di permukaan bumi hingga kemudian mengalami proses pembatuan.

Berdasarkan proses terjadinya batuan sedimen dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi dan batuan sedimen organik.

  • Sedimen klastik ialah batuan sedimen yang diendapkan tanpa mengalami proses kimia. Contoh batuan ini misalnya pasir, batuan breksi “kerikil bersudut tajam” dan batuan konglomerat “kerikil bersudut tumpul”.
  • Sedimen kimiawi ialah batuan sedimen yang diendapkan dari hasil pelarutan kimia. Contoh batuan ini misalnya gips dan batuan garam.
  • Sedimen organik ialah batuan sedimen yang pengendapannya dipengaruhi unsure organic. Contoh batuan ini misalnya batu bara dan batu gamping.
Baca Juga :  Erupsi Gunung Berapi

Dan berdasarkan tenaga pengakutnya, batuan sedimen dibedakan menjadi 4 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen aquastik, batuan sedimen Aeolis, batuan sedimen glacial dan batuan sedimen marine.

  • Sedimen aquatis ialah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh air. Contohnya batu pasir dan lumpur.
  • Sedimen aeolis ialah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh angin. Contohnya tanah los dan pasir.
  • Sedimen glasial ialah batuan sedimen yang didapatkan dari tenaga gletser. Contohnya morena dan tanah lim.
  • Sedimen marine ialah batuan sedimen yang didapatkan dari pengendapan oleh air laut. Contohnya delta.

Berdasarkan daerah terbentuknya batuan sedimen dibedakan menjadi 6 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen teretis, fluvial, marine, palludal dan batuan sedimen marginal.

  • Sedimen teretis ialah batuan sedimen yang terbentuk di daerah darat. Contohnya tanah loss, batu tuff dan breksi.
  • Sedimen fluvial ialah batuan sedimen yang terbentuk di dasar sungai. Contohnya pasir.
  • Sedimen marine ialah batuan sedimen yang terbentuk di dasar laut. Contohnya batu karang dan batu garam.
  • Sedimen palludal atau limnis ialah batuan sedimen yang terbentuk dirawa atau danau. Contohnya gambut dan tanah lim.
  • Sedimen glasial ialah batuan sedimen yang terbentuk di daerah es. Contohnya batu morena.
  • Sedimen marginal ialah batuan sedimen yang terbentuk di pantai.

Batuan Malihan

Batuan malihan ialah jenis batuan yang terbentuk dari trasformasi batu yang sudah ada sebelumnya. Proses transformasi ini dikenal dengan istilah metamorfosis, oleh karena itu batuan malihan juga dikenal dengan nama batuan metamorf.

Contoh batuan malihan yang dapat kita temui di sekitar kita antara lain batu marmer, batu gneiss, batu sabak dan batu skist. Dan berdasarkan proses pembentukannya batuan metamorf dapat dibekana menjadi 3 jenis.

Baca Juga :  Contoh Batuan Beku Dalam: Pengertian dan Manfaatnya

Jenis-jenis batuan malihan tersebut antara lain batuan malihan kontak,  batuan malihan dinamo dan batuan malihan pneumatolistis.

  • Batuan metamorf kontak ialah batuan yang mengalami metamorfosis akibat suhu tinggi, misalnya karena aktivitas magma. Contoh batuan ini misalnya batu kapur “gamping” menjadi marmer.
  • Batuan metamorf dinamo ialah batuan yang mengalami metamorfosis akibat tekanan tinggi dalam waktu lama, misalnya karena tekanan tenaga endogen. Contoh batuan ini misalnya batuan lumpur menjadi batu tulis.
  • Batuan metamorf kontak pneumatolistis ialah batuan yang mengalami metamorfosis akibat pengaruh gas-gas pada magma. Contoh batuan ini misalnya kuarsa berubah menjadi topas karena pengaruh gas fluorium.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Jenis Jenis Batuan Di Indonesia dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.