Klasifikasi Tumbuhan Paku

Posted on

Klasifikasi Tumbuhan Paku – Dalam hal ini di dunia saat ini telah ditemukan sekitar > 20.000 spesies tumbuhan paku. Dengan jumlah sebanyak itu, maka tentu akan sangat sulit bagi kita untuk bisa mengidentifikasi semua spesies tersebut.

Maka diperlukan suatu sistem klasifikasi untuk mengkelas-kelaskan semua spesies tumbuhan paku yang jumlahnya sangat banyak itu, sehingga memudahkan dalam kegiatan identifikasi yang kita lakukan.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Nah untuk mengidentifikasi semua spesies tumbuhan paku tersebut, kita bisa melakukan klasifikasi berdasarkan kenampakan luarnya mulai dari keberadaan daun, sporangium dan susunan anatominya.

Para ahli telah melakukan klasifikasi tumbuhan paku “Pteridophyta” dan mereka menggolongkan menjadi 4 sub divisi yang antara lain paku purba “Psilopsida”, paku kawat “Lycopsida”, paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida” dan paku sejati “Pteropsida”, yang masing-masing sub divisi tumbuhan paku ini memiliki karakteristik dan ciri yang spesifik.

Paku Purba “Psilopsida”

Sub divisi dari sistem klasifikasi tumbuhan paku yang pertama ialah Psilopsida atau paku purba. Sesuai dengan namanya jenis tumbuhan paku satu ini telah ada sejak zaman purba. Sebagian di antara mereka telah mengalami kepunahan dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil.

Misalnya Rhynia “paku tidak berdaun” sedangkan sebagian kecil lainnya masih dapat ditemukan saat ini, misalnya paku tmesipteris yang tumbuh di kepulauan dan psilotum nudum tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

Ciri-ciri dari jenis tumbuhan paku ini antara lain tingginya 30 cm -1 m, memiliki rizhom yang dikelilingi rizoid, serta tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Akan tetapi dari ciri-ciri tersebut, ada pula beberapa pengecualian.

Baca Juga :  Mekanisme Pengangkutan Air Dari Akar Menuju Daun

Sebagian paku purba yang memiliki daun mempunyai cirri yang lebih spesifik di antaranya:

  • Ukuran daun sangat kecil berbentuk seperti sisik.
  • Sporangium berada di ketiak ruas batang.
  • Gametofit tersusun atas sel yang tidak berklorofil.
  • Batang berklorofil dan sudah memiliki sistem pengangkut “pembuluh vaskuler”.

Paku Kawat “Lycopsida”

Pengklasifikasian tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yakni tumbuhan paku kawat atau paku rambut “Lycopsida”, sub divisi paku-pakuan ini diperkirakan telah tumbuh di bumi di masa Devonian. Mereka terus berkembang biak sampai jumlahnya sangat melimpah pada masa Karboniferus.

Dan hampir semua Lycopsida telah mengalami kepunahan, mereka kebanyakan telah ditemukan dalam bentuk fosil atau endapat batu bara. Namun beberapa di antaranya yang berukuran kecil sampai kini dapat kita temui di permukaan tanah atau kulit pohon di ekosistem hutan hujan tropis.

Secara umum sub divisi dari klasifikasi tumbuhan paku ini dapat diidentifikasi dari morfologi dan anatomi tubuhnya. Ciri-ciri tumbuhan paku ini antara lain:

  • Tinggi tubuhnya dapat mencapai kurang lebih 3 meter.
  • Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik.
  • Batangnya berbentuk seperti kawat dengan cabang-cabang yang mengandung sporangium dalam wadah sporofil yang berbentuk gada “strobilus”.
  • Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil, oleh karena itu makanannya diperoleh melalui simbiosis dengan jamur yang tumbuh di sekitarnya.
  • Sporangium menghasilkan spora, ada Lycopsida yang menghasilkan satu jenis spora “homospora” seperti Lycopodium sp, namun ada juga yang menghasilkan 2 jenis spora “heterospora” seperti Selaginella sp.
  • Gametofitnya ada yang memiliki 2 jenis alat kelamin, misalnya Lycopodium sp, namun ada pula yang menghasilkan 1 jenis alat kelamin saja misalnya Selaginella sp.

Paku Ekor Kuda “Sphenopsida Atau Equisetopsida”

Klasifikasi tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yang dinamai divisi paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida”, dinamai demikian karena jenis tumbuhan paku ini memiliki percabangan pada batangnya dengan bentuk yang menyerupai ekos kuda. Paku ekor kuda memiliki beberapa ciri yang diantaranya yaitu:

  • Tumbuhan ini sering tumbuh di daerah dengan tanah yang berpasir.
  • Sporofitnya berbentuk sisik dengan warna agak transparan dengan susunan melingkar pada batangnya.
  • Batangnya berongga dan beruas, karena pada lapisan luar batang terkandung silika tinggi, batang dari klasifikasi tumbuhan paku ini cukup keras dan sering digunakan sebagai alat penyikat.
  • Batang memiliki rizom dan ujung yang mengandung sporangia.
  • Sporangiumnya menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk sama, kendati dari jenis yang berbeda. Oleh karena inilah paku-pakuan dalam sub divisi ini tergolong paku peralihan.
  • Tingginya dapat mencapai kurang lebih 15 meter.
Baca Juga :  Jaringan Kolenkim: Pengertian, Ciri, Macam, Fungsi, Perbedaan Dan Strukturnya

Paku Sejati “Pteropsida”

Sub divisi dalam klasifikasi tumbuhan paku selanjutnya ialah subdivisi paku sejati “Pteropsida”. Tumbuhan paku dari jenis ini umumnya dengan mudah kita temui pada habitat lembab, seperti di daerah ekosistem hutan hujan tropis.

Pakis yang tumbuh di sela pohon sawit ialah salah satu spesies dari golongan tumbuhan paku ini, selain itu spesies golongan paku sejati juga dapat kita temui dengan melihat ciri-cirinya diantaranya yaitu:

  • Dengan memiliki akar, batang dan daun sejati dengan ukuran variatif.
  • Daunnya berukuran lebih besar dibanding paku-pakuan jenis lain, bentuknya lembaran dan tulang daunnya bercabang.
  • Daun atau tunas mudanya menggulung.
  • Terdapat > 12.000 spesies paku sejati di dunia saat ini, beberapa contoh tumbuhan paku dari sub divisi ini antara lain Asplenium nidus, Adiantum fimbriatum dan Marsiles crenata.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Klasifikasi Tumbuhan Paku dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.