Ciri Ciri Porifera – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Porifera yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Porifera, Ciri Ciri Porifera, Struktur Porifera, Klasifikasi Porifera dan Sistem Organ Porifera, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Pengertian Porifera
Porifera berasal dari dua kata yakni porus dan faro. Porus berarti lubang dan faro berarti membawa atau mengandung, sehingga porifera dapat diartikan sebagai hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil.
Lubang-lubang kecil ini juga disebut sebagai pori-pori, oleh karena itu porifera lebih dikenal dengan sebutan hewan berpori-pori. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya, porifera memiliki sistem kanal atau saluran air.
Ciri Ciri Porifera
Porifera punya tanda-tanda yang membedakannya dengan hewan jenis lain. Ciri tersebut adalah sebagai berikut:
- Tubuh porifera berpori-pori mikroskopis.
- Memiliki dua fase kehidupan yakni polip (berenang bebas) sesil (hidup menetap).
- Porifera merupakan hewan multiseluler yang tidak punya jaringan sejati.
- Porifera belum punya organ pencernaan, sistem saraf dan sistem peredaran darah.
- Tubuhnya melekat didasar perairan
- Diploblastik gara-gara tersusun atas atas dua susunan embryonal yakni eksoderm dan mesoderm.
- Pencernaan secara intra seluler.
- Tubuhnya bersimetri radial, wujud tubuhnya bervariasi, ada yang menyerupai jamban, terompot ataupun piala.
Struktur Tubuh Porifera
Struktur tubuh porifera punya dua susunan yakni susunan luar dan susunan dalam. Lapisan luar (ektodermis) disebut sel-sel epidermis namun susunan dalam disebut endodermis. Sel-sel epidermis ini bentuknya pipih umumnya disebut pinakosit dan sel porosit (sel yang memiliki kandungan pori-pori atau ostium).
Lapisan endodermis disusun oleh sel-sel yang berflagela (koanosit/collar). Diantara susunan epidermis dan susunan sel-sel koanosit terkandung mesohil (substansi jeli/gelatin), yang didalamnya terkandung banyak sel, yakni sel amoebasit, sel skerosis, sel archeosit, dan sel spikula.
Sel amoebosit
Sel amoebosit merupakan sel yang tidak membawa wujud senantiasa dan bergerak dengan pseudosipodia. Fungsi sel ini adalah sebagai berikut:
- Mengambil makanan berasal dari air air dan berasal dari sel koanosit.
- Membentuk serat-serat rangka keras dalam mesohil.
- Mencerna makanan yang diambil berasal dari air.
- Membawa dan mengedarkan makanan kesel lain.
Sel skleroblas
Sel skleroblas merupakan sel-sel yang punya unttuk dalam membentuk spikula.
Sel Archeosit
Sel archeosit adalah sel amoebosit embrional yang beralih faedah menjadi sel sperma dan ovum.
Sel spikula
Sel spikula merupakan sel-sel yang berfaedah sebagai sel penyusun kerangka tubuh.
Pada bagian tubuh porifera terkandung terkandung rongga yang disebut berfaedah untuk daerah penampungan air waktu agar berlangsung penyerapan zat makanan oleh sel koanosit dan pertukaran oksigen dan karbon dioksida oleh seluruh tubuh. Pada ujung anterior tubuhnya terkandung oskulum (lubang pengeluaran).
Klasifikasi Porifera
Berdasarkan wujud dan takaran spikulanya porifera mampu diklasifikasikan dalam tiga kelas. Tiga kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas calcarae
Ciri-ciri hewan porifera untuk kelas calcarae, yaitu:
- Rangkanya berspikula kapur
- Koanositnya besar
- Berhabitat dilaut dangkal
- Berkembang biak secara vegetative dan generatif
Contoh hewan porifera yang berada dalam kelas calcarae adalah Scypha, cerantia, cerantrina, Sycon gelatinosum dan leucosolenia.
Kelas Hexactinellida
Ciri-ciri hewan porifera untuk kelas hexactinellida adalah rangkanya berspikula bersisik dan untuk habitatnya lebih kerap ditemukan dilautan dalam. Tubuhnya umunya berwarna pucat dan bersifat layaknya vas bunga atau mangkok Contohnya sepertieuplectella, hyalonema, pheronema.
Kelas Dengospongia
Kelas demospongia punya tanda-tanda sebagai berikut:
- Umumnya tidak berangka, sebagian yang berangka rangkanya terdiri terdiri berasal dari kresik atau sponging atau campuran keduanya
- Terdapat sebagian spesies yang tidak bergerak.
- Hidup dilaut dangkal.
- Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.
- Tubuhnya berwarna cerah.
Hewan porifera jenis ini umumnya dimanfaatkan sebagai bahan industry spon. Contoh hewan porifera yang masuk kedalam kelas ini adalah Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, Microsiona dan spongilla corteri.
Sistem Organ Profera
Adapun sistem organ profera yang diantaranya yaitu:
Sistem pencernaan makanan
Pada hewan porifera sistem pencernaan makanannya berlangsung secara intraseluler. Dimulai dengan pergerakan flagella pada leher sel yang mengakibat air mengalir berasal dari ostium musuk spongol laulu ke oskulum. Aliran air ini membawa oksigen dan makanan bersifat plankton yang akan ditangkap oleh sel-sel leher dan dicerna dalam vakuola. Sari-sari makanan hasil pencernaan diangkut dan diedarkan kesluruh tubuh oleh sel ameobosit. Sisa-sia makanan akan dikeluarkan oleh spongonl kedalam air dan dikeluarkan melalaui oskulum dengan aliran air dalam tubuhnya.
Sistem Reproduksi
Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi tersebut berlangsung sebagai berikut:
- Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual berlangsung dengan cara pembentukan kuncup. kuncup ini mampu delepas atau pun melekat, sampai membentuk suatu gerombolan besar. Kemudian pembentukan gemule (butir benih) atau kuncup dalam. Gemule ini dibikin dalam keadaan lingkungan yang tidak bersahabat minsalnya kekeringan atau dingin. Jika porifera mati atau terpecah menjadi sebagian bagian maka gemule ini akan nampak dan tumbuh tumbuh menjadi porifera baru. - Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada hewan porifera ini berlangsung melalui penyatuan ovum dan sel sperma. Sel sperma nampak berasal dari tubuh induk melalui oskulum seiring dengan aliran air. Dalam spongcoel, sperma akan masuk ke koanosit atau amoebosit. Sel amoebosit berfaedah membawa sperma menuju sel telur dalam mesohil. Kemudian amoebosit beserta sperma akan melebur dengan sel telur, agar terjadilah pembuahan.
Sistem Saraf Porifera
Porifera merupakan makhluk hidup yang tidak punya sel sel saraf. Namun faedah sel saraf ini digantikan oleh sel lain yang terkandung dalam tubuhnya. Hal ini menyebab porifera mampu bereaksi dengan lingkungan dan sensitif pada sebagian sentuhan meski tidak punya sel saraf.
Sistem pernafasan Porifera
Porifera bernafas dengan cara memasukkan air kedalam tubuhnya melalui pori-pori. Kemudian air tersebut dialirkan ke rongga tubuh agar akan berlangsung pertukaran oksigen dan karbon dioksida kedalam tubuh. Proses pertukaran oksigen dengan karbon dioksida ini dilaksanakan oleh sel koanosit.
Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Ciri Ciri Porifera dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.