Mengenal Gejala Alam Biotik Dan Abiotik Beserta Contohnya

Posted on

Gejala Alam Biotik Dan Abiotik – Dalam hal ini hakikatnya manusia membutuhkan pengetahuan yang kompleks untuk mengidentifikasi serta merespon gejala alam sebagai makhluk yang menempati suatu wilayah untuk bertahan hidup. Dengan berbagai kemampuan yang dimiliki yakni berupa akal pikiran serta naluri, manusia dapat mengembangkan ide supaya berinteraksi dengan alam sekitar.

Pengetahuan semacam ini ialah hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan obyek gejala biotik dan gejala abiotik. Sifat pengamatan atau penelitian tersebut harus relevan dan ilmiah, sehingga dapat menjadi acuan kebenaran dalam sebuah ilmu.

Mengamati Gejala Alam Biotik Dan Abiotik

Segala makhluk hidup tentunya tidak dapat hidup dengan sendiri, sehingga perlu adanya interaksi atau berhubungan timbal balik antara makhluk satu dengan makhluk hidup lainnya. Lingkungan merupakan salah satu faktor pendukung tempat berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.

Lingkungan terbagi atas dua komponen yakni lingkungan yang dapat berupa makhluk hidup “lingkungan biotik” dan lingkungan berupa makhluk tidak hidup “abiotik”. Komponen abiotik ini sama halnya dengan setumpukan bebatuan di pinggir-pinggir jalan.

Sedangkan komponen biotik meliputi tumbuhan, serangga dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan objeknya tersebut, maka gejala alam dapat digolongkan ke dalam gejala biotik dan gejala abiotik.

Gejala alam merupakan suatu peristiwa perubahan kondisi tempat tinggal makhluk hidup dengan berbagai fenomena-fenomena. Gejala alam meliputi proses metamorfosis pada hewan-hewan, pembekuan, pengendapan, kebakaran dan sebagainya. Selain itu juga terdapat gejala alam kebendaan berupa menampakkan benda-benda yang ada disekitar alam, seperti tanah, air, besi, pohon, logam dan lain-lain.

Gejala alam biotik dan abiotik tersebut saling mendukung satu sama lain, seperti halnya pada proses terjadinya hujan. Dapat dicontohkan pada siang hari yang terik, matahari menguapkan air sehingga teradilah proses penguapan.

Baca Juga :  Gen: Pengertian, Sifat, Fungsi, Struktur Dan Komponen Penyusunnya

Setelah terjadi penguapan, air akan menjadi titik-titik di udara sampai terbentuklah awan. Ketika awan bersifat jenuh, maka titik-titik yang telah terbentuk berupa awan tadi akan turun ke permukaan bumi berupa rintikan hujan.

Gejala biotik dapat kita amati pada proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis juga dipengaruhi oleh komponen-komponen abiotik, seperti suhu, intensitas cahaya matahari, tekanan dan sebagainya.

Pada alam terbuka seperti ini terdapat banyak sekali komponen pendukung pada gejala biotik dan abiotik. Adapun gejala alam biotik dan abiotik tersebut meliputi contoh sebagai berikut:

Gejala Alam Biotik

  • Proses respirasi
  • Pertumbuhan dan perkembangan
  • Peka terhadap rangsangan satu dengan yang lainnya
  • Gerak
  • Berkembang biak untuk mempertahankan generasi

Gejala Alam Abiotik

  • Pelapukan
  • Hujan
  • Erosi
  • Gunung meletus
  • Abrasi

Gejala alam abiotik ini juga mempunyai karakteristik dari segi, warna, ukuran, tekstur, wujud, bentuk, bau dan rasa. Pengamatan gejala biotik dan abiotik pada umumnya diamati secara langsung pada alam terbuka.

Selain itu dapat dilakukan juga penelitian dalam laboraturium dengan bantuan alat-alat praktikum yang dapat membantu menjelaskan fenomea-fenomena gejala alam biotik dan abiotik ini.

Perlu memperhatikan panduan dan metode ilmiah saat melakukan penelitian supaya didapatkan data yang akurat. Tentunya tetap memiliki keterampilan dalam keselamatan kerja, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

Adapun alat-alat yang dapat digunakan untuk mengamati gejala biotik dan abiotik sebagai berikut:

  • Mikroskop
  • Kamera
  • Teropong Binokuler
  • Lup
  • Kompas
  • Barometer dan Altimeter
  • PH meter
  • Variasi alat ukur

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Gejala Alam Biotik Dan Abiotik dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.