Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuk, Pewarnaan Gram, Suhu Dan Kebutuhan Oksigen Lengkap

Posted on

Klasifikasi Bakteri – Nah untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Klasifikasi Bakteri yang dimana dalam hal ini berdasarkan bentuk, pewarnaan gram, suhu dan kebutuhan oksigen, untuk lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya diberikut ini.

Bakteri, apakah kalian sering mendengar kata “Bakteri” dalam kehidupan sehari-hari kita dan mengasosiasikannya dengan hal-hal buruk. Dan faktanya macam-macam bakteri memang seringkali mengakibatkan hal-hal buruk terhadap kehidupan manusia misalnya bakteri menyebabkan penyakit TBC “Tuberculosis”, tetanus dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Meskipun begitu, tidak semua bakteri merugikan bagi manusia, banyak juga peran bakteri yang menguntungkan dalam kehidupan manusia seperti contohnya ialah bakteri fermentasi makanan, bakteri dalam tubuh kita “microbiome”, bakteri yang digunakan sebagai pupuk “biofertilizer”, bakteri pengurai “decomposer” dan lain-lain. Dan pemanfaatan bakteri untuk kehidupan manusia ini tidak terbatas dan selalu memiliki potensi.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuk

Bakteri dibagi menjadi 4 kelompok menurut bentuknya yaitu:

Coccus

Coccus ialah bakteri yang memiliki bentuk bulat atau bujur telur, Coccus berasal dari bahasa Yunani “kokkos” yang berarti “beri”. Organisme coccus bisa hidup dengan sendiri, tetapi bisa juga hidup dalam formasi dengan bakteri coccus lainnya.

2 coccus yang bergabung disebut diplococcic sedangkan 4 coccus yang membentuk kotak disebut tetrad. Bakteri genus Sarcina tersusun 8 bakteri dan membetuk kubus, susunan yang umum dari bakteri coccus ini yakni rantai bakteri “streptococci”, ukuran rata-rata dari bakteri coccus ini sekitar 0,5 hingga 1 mikro meter.

Baccilli

Baccilli atau Baccillus adalah golongan bakteri yang berwujud batang, tapi ada termasuk genus bakteri yang bernama Bacillus. Perbedaannya terletak terhadap penulisan, jika Baccillus (penulisan tidak miring) merujuk terhadap bentuk bakteri, sedang Baccillus (penulisan miring) perlihatkan genus bakteri.

Kebanyakan bakteri adalah berwujud batang tunggal, ada termasuk Diplobacilli yang keluar secara berpasangan sehabis pembelahan, dan Streptobacilli keluar secara berantai. Ada termasuk bakteri bacilli yang pendek dan gemuk layaknya coccus (coocobacilli).

Baca Juga :  Reproduksi Virus

Spiral

Spirochetes atau spirila (spirilum untuk sel tunggal) adalah bakteri yang berwujud melengkung. Banyak bakteri spirilia yang kaku dan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Ada 3 golongan bakteri spiral, yaitu vibrio spirilla dan spirochetes.

Bakteri vibrio berwujud layaknya cii-ciri koma bersama dengan hanya satu lengkungan, contohnya adalah vibrio cholerae. Spirilla mempunyai susunan spiral yang kaku, contohnya yaitu Campylobacter jejuni. Kemudian bakteri Spirochetes, bakteri ini mempunyai bentuk spiral dan tubuh yang fleksibel, contoh bakteri ini yaitu Leptospira sp.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Pewarnaan Gram

Bakteri dibagi jadi 3 grup menurut pemberian zat kimia pewarnaan, yakni Bakteri Gram Positif, dan Bakteri Gram Negatif. Ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram, menemukan metode untuk membedakan 2 model bakteri berdasarkan perbedaan struktur pada dinding selnya yaitu:

Bakteri Gram Positif

Bakteri yang menjaga pewarna kristal violet disebut Gram-positif. Bakteri Gram-positif punyai susunan peptidoglycan yang tidak tipis (lapisan ganda), kebanyaka bakteri Gram-positif mempunyai asam teitoik, tidak mempunyai area periplasmik, dan tidak mempunyai membran luar.

Bakteri Gram-positif ini lebih resisten pada kekeringan, tapi tidak amat resisten pada antibiotik. Dinding selnya satu lapisan, kadar lipid di dinding sel rendah, tapi kadar Murein lebih tinggi yakni kira-kira 70 – 80%.

Bakteri Gram Negatif

Bakteri yang tidak menjaga pewarna violet dan berwarna merah atau merah muda, golongan bakteri ini disebut Gram-negatif. Bakteri Gram-negatif lebih tahan pada antibodi dikarenakan punyai dinding sel yang sulit ditembus.

Gram-negatif  punyai susunan peptidoglikan yang tidak tebal (satu lapisan), tidak punyai asam teitoik, punyai area periplasmik, dan punyai membran luar. Komposisi dinding selnya yakni 20 – 30% lipid, dan 10 – 20% Murein.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Suhu

Bakteri dibagi jadi 3 kelompok berdasarkan adaptasi pada suhu lingkungannya, yaitu:

Thermophile

Thermophile adalah model bakteri yang tahan hidup dalam lingkungan bersama suhu tinggi, yakni sekitar 41 – 122 derajat Celcius.  Bakteri Thermophile ini biasanya ditemukan di wilayah yang hangat di bumi, seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan termasuk kompos. Bakteri thermophile ini termasuk dibagi ulang jadi 3 kelompok yaitu:

  • Obligate thermophile: disebut termasuk ekstrem thermophile, bakteri model ini butuh suhu tinggi untuk perkembangannya.
  • Thermophile Fakultatif: Bakteri kelompok ini sanggup tahan suhu tinggi, namun termasuk sanggup tahan di suhu yang lebih rendah, di bawah 80 derajat Celcius.
  • Hyperthermophile: Bakteri ini adalah bakteri thermophile versi ekstrem, dikarenakan suhu optimal untuk perkembangannya adalah di atas 80 derajat Celcius.
Baca Juga :  Virus: Organisme Mikroskopis yang Memengaruhi Kehidupan Manusia

Mesophile

Mesophile adalah model bakteri yang perkembangan optimalnya berada pada suhu yang sedang, tidak terlampau panas atau terlampau dingin, yakni sekitar 20 hingga 45 derajat Celcius.

Habitat untuk bakteri mesophile ini biasanya tersedia di keju dan yogurt, dan dikarenakan suhu tubuh manusia yakni sekitar 37 derajat Celcius, maka lebih dari satu besar patogen yang menyerang manusia adalah mesophile. 

Contoh dari bakteri mesophile ini adalah Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.

  • Listeria monocytogenes: bakteri ini termasuk dalam kelompok Gram-positif, bersifat badang, fakultatif anaerob, suhu optimalnya 20 – 25 derajat Celcius. Bakteri ini bertanggung jawab pada listeriosis yang berasal dari makanan yang terkontaminasi.
  • Staphylococcus aureus: pertama kali diidentifikasi pada tahun 1880, bakteri ini mengakibatkan beraneka infeksi yang berasal dari cedera. Contoh inefksi dari S. aureus yakni pnumonia, meningitis, dan osteomyelitis.
  • Escherichia coli: Bakteri ini Gram-negatif, bersifat batang dan anaerob fakultatif.. E. coli kerap ditemukan di usus organisme hidup. E. coli membawa banyak kekuatan seperti jadi inang untuk rekombinan DNA dan jadi patogen. 

Psychrophile

Psychrophile adalah model bakteri yang membawa kekuatan untuk tumbuh dan reproduksi pada suhu dingin, yakni dari 20 hingga 10 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini adalah Arthrobacter sp., Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain.

Psychrophile dicirikan bersama membran sel lipid yang secara kimia resistan pada suhu dingin yang ekstrem, dan kerap mengakibatkan protein ‘antibeku’ untuk memelihara cairan internalnya dan memelihara DNA mereka, lebih-lebih dalam suhu di bawah titik beku.

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Bakteri dibagi jadi 4 group berdasarkan kebutuhan oksigennya, yaitu:

Aerobik

Bakteri aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk sistem metabolisme atau respirasi selulernya. Bakteri ini mengfungsikan oksigen untuk lakukan metabolisme senyawa layaknya karbohidrat atau lemak untuk membuahkan energi.

Keuntungan berasal dari respirasi aerobik ini adalah bakteri sanggup membuahkan lebih banyak daya ATP berasal dari pada respirasi anaerobik atau fermentasi, tetapi segi negatifnya adalah, bakteri aerobik rawan terkena stres oksidatif.

Baca Juga :  Ciri Ciri Bakteri : Pengertian, Struktur, Bentuk, Alat Gerak, Peranan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Lengkap

Contoh berasal dari bakteri aerobik ini adalah Mycobacterium tuberculosis dan Nocardia asteroides.

Anaerobik Obligat

Bakteri anaerobik obligat adalah bakteri yang tidak memerlukan Kedatangan oksigen untuk pertumbuhannya, lebih-lebih kemungkinan bakteri anaerobik akan mati kecuali tersedia oksigen. Bakteri anaerobik tersedia yang uniseluler dan tersedia yang multiseluler.

Bakteri ini akan mati kecuali terekspos pada lingkungan bersama dengan konsentrasi oksigen atmosfer 0,95%. Masing-masing spesies mempunyai toleransi oksigen yang berbeda, tersedia bakteri yang sanggup bertahan hidup pada oksigen 8%, tersedia juga yang bakteri yang mati kecuali oksigen lebih berasal dari 0,5%.

Contoh berasal dari bakteri anaerobik obligat ini adalah Actinomyces, Bacteroides, Clostridium, Peptostreptococcus, Fusobacterium, Prevotella, Porphyromonas dan lain-lain.

Anaerobik Aerotoleran

Bakteri anaerboik aerotoleran adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk sistem metabolismenya, tetapi bakteri ini sanggup melindungi dirinya sendiri berasal dari Kedatangan oksigen. Bakteri anaerobik aerotoleran mengfungsikan respirasi anaerob dan fermentasi untuk memproduksi daya ATP. Bakteri ini mempunyai enzim superoxide dismutase dan peroksidase tetapi tidak punyai enzim catalase.

Anaerobik Fakultatif

Bakteri anaerobik fakultatif adalah bakteri yang menyebabkan daya ATP melalui respirasi aerobik kecuali tersedia oksigen di lingkungannya, tetapi sanggup berpindah respirasi anaerobik atau fermentasi kecuali tidak tersedia oksigen. Contoh berasal dari bakteri anaerobik fakultatif adalah Staphylococcus spp., Streptococcus spp., Escherichia coli, Listeria spp, dan Shewanella oneidensis.

Micro-aero philic

Bakteri micro-aerophilic adalah bakteri yang memerlukan Kedatangan oksigen untuk bertahan hidup, tetapi konsentrasi oksigen nya perlu lebih rendah (2 – 10% oksigen) berasal dari oksigen atmosfer (20% oksigen).

Micro-aerophilic memerlukan oksigen dikarenakan bakteri ini tidak sanggup memfermentasi atau respirasi anaerobik. Tetapi, bakteri ini juga akan teracuni oleh konsentrasi oksigen ang tinggi. Microaerophilic ini juga capnophilic, yaitu memerlukan konsentrasi karbon dioksida, yaitu kurang lebih 10% untuk Campylpbacter sp.

 Bakteri adalah organisme prokariotik yang jumlahnya benar-benar banyak, dan untuk memudahkan dalam kepentingan ilmiah, maka bakteri-bakteri ini diklasifikasikan menurut morfologinya, kebutuhan oksigen, pewarnaan Gram dan toleransi pada suhu lingkungannya. Dengan begitu, kita sanggup bersama dengan mudah mengidentifikasi suatu bakteri berdasarkan pertalian bersama dengan lingkungannya.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuk, Pewarnaan Gram, Suhu Dan Kebutuhan Oksigen dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.