Ciri-ciri Tumbuhan Antropogami: Contoh, Adaptasi, Dampak Dan Pentingnya Konservasinya

Posted on

Ciri-ciri Tumbuhan Antropogami – Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari secara alami dan melekat pada kepala putik bunga. Hal ini penting untuk mencapai pembuahan yang sempurna dalam reproduksi buah dan biji.

Setelah penyerbukan berhasil, buluh serbuk akan tumbuh dan memasuki saluran putik menuju bakal biji. Pada tahap ini, terjadi proses pembuahan yang merupakan peristiwa penting berikutnya.

Banyak tumbuhan mengandalkan hewan, terutama serangga, untuk mentransfer serbuk sari saat mereka mencari makan. Tanaman menarik penyerbuk dengan berbagai cara, seperti menawarkan makanan serbuk sari atau nektar, serta menggunakan aroma dan isyarat visual untuk mengarahkan mereka ke bunga. Ini menciptakan hubungan yang erat antara tanaman dan hewan yang melakukan penyerbukan.

Sebanyak 65% tumbuhan berbunga dan beberapa tumbuhan berbiji seperti sikas dan pinus membutuhkan serangga untuk penyerbukan. Bahkan, persentase ini lebih tinggi untuk tanaman penting secara ekonomi yang memberikan buah, sayuran, serat tekstil, dan produk obat-obatan.

Antropogami, sebagai istilah dalam biologi tumbuhan, merujuk pada pola perkawinan atau penyerbukan yang dipengaruhi atau dimediasi oleh manusia. Fenomena ini menjadi semakin penting seiring perkembangan pertanian dan kegiatan manusia lainnya.

Proses Penyerbukan

Penyerbukan dimulai saat serbuk sari mendarat di kepala putik dan membentuk tabung serbuk sari yang menghubungkan kepala putik dengan ovarium. Sel sperma kemudian ditransmisikan melalui tabung tersebut ke ovarium.

Selanjutnya, pembuahan terjadi ketika sel sperma mencapai indung telur. Setelah itu, benih dilepaskan dari tanaman induk dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Dengan penyerbukan ini, siklus reproduksi tumbuhan dapat terus berlanjut.

Baca Juga :  Fungsi Jaringan Dewasa

Macam penyerbukan

Adapun macam-macam penyerbukan diantaranya yaitu:

Penyerbukan berdasarkan perantaranya

  • Penyerbukan oleh angin (anemogami):Memiliki ciri-ciri bunga tanpa warna dan kelenjar madu, serbuk sari kering dan ringan, kepala sari besar dan tangkai sari panjang, putik terentang keluar. Contohnya kelapa sawit,padi
  • Penyerbukan oleh hewan (zoidiogami):P enyerbukan ini dengan ciri-ciri bunga berwarna, berbau harum, memiliki kelenjar madu, serbuk sari berlendir, putik tersembunyi dan berlendir.
  • Penyerbukan oleh air (hidrogami): Terjadi pada bunga yang terendam air, seperti hydrilla dan ganggang.
  • Penyerbukan oleh manusia (antropogami): Dilakukan manusia, contohnya pada tanaman vanili,salak,semangka.

Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari

  • Penyerbukan sendiri (autogami): Serbuk sari menempel pada kepala putik bunga itu sendiri, biasanya terjadi sebelum bunga mekar.
  • Penyerbukan tetangga (geitonogami): Serbuk sari menempel pada kepala putik bunga lain pada tanaman yang sama. Contohnya adalah jagung
  • Penyerbukan silang (alogami): Serbuk sari menempel pada kepala putik bunga pada tumbuhan sejenis yang berbeda.
  • Penyerbukan bastar: Serbuk sari jatuh ke putik bunga tumbuhan lain dengan varietas yang berbeda, bertujuan untuk menggabungkan sifat yang diinginkan dari dua tumbuhan dalam satu tumbuhan baru.

Artikel ini akan menjelaskan ciri-ciri tumbuhan antropogami, bagaimana tumbuhan ini beradaptasi dengan peran manusia, dan dampaknya terhadap ekosistem dan keberlanjutan.

Apa Itu Antropogami

Antropogami adalah salah satu bentuk polinasi tumbuhan di mana penyerbukan atau pemindahan serbuk sari antar bunga atau tumbuhan terjadi melalui campur tangan manusia. Ini mencakup praktik-praktik seperti pemuliaan selektif, penyerbukan buatan, dan kegiatan pertanian yang melibatkan pemindahan serbuk sari secara sengaja oleh manusia.

Ciri-ciri Tumbuhan Antropogami

Ciri-ciri Tumbuhan Antropogami

Adapun ciri-ciri tumbuhan antropogami diantaranya yaitu:

  • Bunga yang Mudah Diakses Tumbuhan antropogami sering kali memiliki bunga yang mudah diakses oleh manusia. Ini bisa mencakup bunga yang tumbuh di sepanjang tanaman atau memiliki struktur yang memudahkan untuk diambil dan ditransfer oleh manusia.
  • Kemudahan Dalam Pemindahan Serbuk Sari Tumbuhan antropogami cenderung memiliki mekanisme pemindahan serbuk sari yang kurang efisien secara alami. Sebagai gantinya, mereka bergantung pada bantuan manusia untuk memastikan penyerbukan yang sukses.
  • Ketidakmandirian Reproduksi Tumbuhan antropogami sering kali kurang mandiri dalam hal reproduksi. Mereka membutuhkan bantuan dari manusia atau organisme lain untuk membantu dalam pemindahan serbuk sari dan proses reproduksi.
  • Produksi Biji yang Tinggi Salah satu ciri khas tumbuhan antropogami adalah kemampuan untuk menghasilkan biji dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang bergantung pada polinasi alami. Hal ini berkontribusi pada keberhasilan pertanian dan produksi tanaman.
  • Keragaman Genetik yang Rendah Tumbuhan antropogami cenderung memiliki keragaman genetik yang lebih rendah dibandingkan dengan tumbuhan yang mengandalkan polinasi alami. Hal ini disebabkan oleh kontrol manusia atas penyerbukan dan reproduksi.
Baca Juga :  Okulasi Adalah

Contoh Tumbuhan Antropogami

Adapun contoh tumbuhan antropogami diantaranya yaitu:

  • Padi (Oryza sativa) Padi adalah contoh tumbuhan antropogami yang umum. Pada budidaya padi, petani sering kali melakukan penyerbukan buatan dengan menyemprotkan serbuk sari dari satu tanaman ke bunga lainnya untuk meningkatkan hasil panen.
  • Apel (Malus domestica) Apel juga merupakan tumbuhan antropogami. Pemuliaan selektif dan penyerbukan buatan digunakan untuk menghasilkan varietas apel yang memenuhi preferensi konsumen dan memiliki karakteristik tertentu.
  • Stroberi (Fragaria x ananassa) Tumbuhan stroberi adalah contoh lain dari tumbuhan yang sangat dipengaruhi oleh praktik antropogami. Pemindahan serbuk sari dilakukan secara manual untuk meningkatkan kualitas dan jumlah buah.
  • Kakao (Theobroma cacao) Tanaman kakao, yang menghasilkan biji kakao untuk pembuatan cokelat, juga mengandalkan antropogami. Penyerbukan buatan membantu meningkatkan produksi biji dan kualitas kakao.

Adaptasi Tumbuhan Antropogami

Adapun adaptasi tumbuhan antropogami diantaranya yaitu:

  • Perubahan Waktu Berbunga Beberapa tumbuhan antropogami dapat mengubah waktu berbunga mereka untuk sesuai dengan jadwal pertanian manusia. Hal ini memastikan bahwa tumbuhan melepaskan serbuk sari pada saat yang tepat.
  • Pertumbuhan yang Terkontrol Beberapa tanaman telah mengalami perubahan genetik atau pemuliaan selektif untuk tumbuh dalam kondisi pertanian yang terkendali. Hal ini dapat meningkatkan produksi dan memudahkan penyerbukan buatan.
  • Produksi Bunga yang Lebih Besar Beberapa tumbuhan antropogami menghasilkan bunga yang lebih besar atau lebih mencolok untuk menarik perhatian manusia. Ini dapat meningkatkan kemungkinan penyerbukan buatan.

Dampak Antropogami pada Lingkungan

Adapun dampak antropogami pada lingkungan diantaranya yaitu:

  • Peningkatan Produktivitas Pertanian Antropogami memiliki dampak positif pada produktivitas pertanian dengan memastikan penyerbukan yang efisien dan hasil panen yang lebih tinggi.
  • Kerugian Keanekaragaman Genetik Praktik antropogami dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman genetik dalam populasi tumbuhan, yang dapat menjadi masalah jika terjadi perubahan lingkungan yang signifikan.
  • Ketergantungan pada Praktik Manusia Tumbuhan antropogami menjadi lebih tergantung pada campur tangan manusia untuk reproduksi mereka, yang dapat menciptakan kerentanan jika terjadi perubahan dalam praktik pertanian atau kebijakan lingkungan.
Baca Juga :  Hormon Sitokinin

Pentingnya Konservasi dan Pelestarian

Adapun pentingnya konservasi dan pelestarian diantaranya yaitu:

  • Pelestarian Tumbuhan Liar Pelestarian tumbuhan liar yang tetap bergantung pada polinasi alami penting untuk menjaga keanekaragaman genetik dan mendukung ekosistem yang seimbang.
  • Pengembangan Varietas Tahan Terhadap Perubahan Lingkungan Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim dan lingkungan adalah langkah penting untuk meminimalkan dampak antropogami pada keanekaragaman genetik.

Kesimpulan

Ciri-ciri tumbuhan antropogami mencerminkan adaptasi unik mereka terhadap peran manusia dalam penyerbukan dan reproduksi. Meskipun fenomena ini membawa manfaat bagi pertanian dan produksi tanaman, perlu diingat bahwa keseimbangan ekosistem membutuhkan keberlanjutan dalam keanekaragaman genetik.

Pelestarian tumbuhan liar dan pengembangan varietas yang tahan terhadap perubahan lingkungan menjadi kunci untuk memastikan bahwa antropogami tidak mengancam kelangsungan kehidupan di Bumi.