Ekosistem Laut Dalam: Pengertian, Karakteristik, Ciri, Dampak dan Pentingnya Konservasi

Posted on

Ekosistem Laut Dalam – Berdasarkan tempatnya, ekosistem terbagi menjadi ekosistem air dan ekosistem darat. Salah satu jenis ekosistem air adalah ekosistem laut. Ekosistem laut pun juga terbagi menjadi beragam jenis.

Hal ini disebabkan kedalaman laut yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan ekosistem yang berbeda pula. Salah satu jenis ekosistem laut adalah ekosistem laut dalam.

Artikel ini akan menjelajahi kekayaan dan kompleksitas ekosistem laut dalam, serta tantangan yang dihadapi oleh makhluk hidup yang tinggal di sana.

Pengertian Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam merupakan salah satu misteri terbesar di bumi yang terus memikat ilmuwan dan peneliti laut. Dasar laut yang jauh dari permukaan, gelap, dan
tekanan yang tinggi menciptakan lingkungan unik yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup yang telah beradaptasi secara luar biasa.

Ekosistem laut dalam berada pada kedalaman laut yang tidak mendapatkan cahaya Matahari dan mengandung lebih sedikit oksigen seperti palung laut. Saking dalamnya ekosistem ini, Matahari tidak dapat masuk menyebabkan lautnya gelap dan juga dingin.

Dalam ekosistem laut dalam dapat beberapa spesies ikan yang dapat hidup dalam tekanan tinggi seperti anglerfish, bristlemouth, black swallower, eelpout, Raja Herring, viperfish, dan sebagainya.

Tidak hanya ikan, dapat ditemukan cumi-cumi, gurita, bintang laut, bulu babi, kerang, dan tiram.

Karakteristik Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut dalam terletak di kedalaman lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut. Lingkungan ini mencakup dasar laut, lereng benua, dan palung laut yang membentang di seluruh dunia.

Baca Juga :  Siklus Fosfor : Pengertian, Proses Dan Dampaknya

Keunikan ekosistem ini terletak pada faktor-faktor seperti suhu yang rendah, tekanan yang tinggi, dan kurangnya cahaya matahari yang menyebabkan kondisi yang sangat berbeda dari lingkungan laut dangkal.

Ciri Organisme Ekosistem Laut Dalam

Ekosistem laut didalam banyak dihuni oleh ikan dan hewan pemangsa.

Ada banyak spesies yang tidak kembali memfungsikan matanya bersama dengan baik, bahkan banyak ikan yang tidak miliki organ mata, dikarenakan tidak bakal bermanfaat di laut didalam yang gelap.

Ada banyak spesies yang mampu membuahkan cahaya, yang disebut bioluminiscence secara alami.

Pada lautan yang amat dalam, ada banyak spesies aneh dan unik, mulai berasal dari tubuhnya transparan, giginya yang super besar (dibandingkan bersama dengan tubuhnya), dan banyak lagi.

Umumnya, ukuran ikan ekosistem laut didalam amat besar dikarenakan banyaknya zat organik sebagai sumber makanan baik berasal dari bekas makanan dan termasuk hewan mati.

Hampir tidak ada organisme produsen didalam ekosistem laut dalam, mulai berasal dari tumbuhan sampai mikroorganisme fotosintetik.

Rantai Makanan Ekosistem Laut Dalam

Karena minimnya organisme produsen dalam ekosistem laut dalam, ikan ekosistem laut dalam umumnya adalah ikan omnivora dan karnivora.

Berikut ini rantai makanan di ekosistem laut dalam:

  • Bangkai ikan – Kepiting – Cumi-cumi – Ikan karnivora Anglerfish – Organisme dekomposer (cacing laut dalam).
  • Plankton – Ikan kecil – Cumi-cumi – Organisme dekomposer (bakteri laut dalam).
  • Plankton – Kerang- Bulu babi – Gurita – Ikan karnivora Bristlemouth – Organisme dekomposer (cacing laut dalam).
  • Bangkai ikan – Cacing – Bulu babi – Gurita – Organisme Dekomposer (bakteri laut dalam).
  • Cacing laut dalam – Tiram – Kepiting – Anglerfish – Raja Herring – Organisme dekomposer (bakteri laut dalam).
Baca Juga :  Komponen Biotik Ekosistem Perairan: Keajaiban Kehidupan di Dalam Danau dan Sungai

Kehidupan yang Menakjubkan di Ekosistem Laut Dalam

Meskipun kondisinya keras, ekosistem laut dalam dihuni oleh berbagai makhluk yang telah mengembangkan adaptasi khusus. Contohnya adalah ikan misterius seperti gulper eel dan dragonfish, yang telah beradaptasi dengan kegelapan yang mendalam.

Selain itu, hewan langka seperti nautilus dan beberapa spesies cumi-cumi hidup di kedalaman yang sulit dijangkau oleh manusia.

Tantangan dalam Menjelajahi dan Memahami Ekosistem Laut Dalam

Penelitian ekosistem laut dalam memiliki tantangan unik karena sulitnya mencapai kedalaman tersebut. Teknologi selam dan robot bawah air telah membantu dalam menjelajahi beberapa wilayah, tetapi masih banyak yang belum dapat dijangkau.

Keberlanjutan penelitian dan perlindungan ekosistem ini menjadi krusial untuk memahami peran mereka dalam ekologi global dan menghadapi ancaman seperti perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Dampak Manusia terhadap Ekosistem Laut Dalam

Aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan yang berlebihan dan penambangan dasar laut, memiliki dampak besar terhadap ekosistem laut dalam. Perubahan iklim juga memainkan peran penting, dengan suhu laut yang meningkat dan peningkatan asam laut yang dapat merugikan makhluk hidup di sana. Perlindungan dan pengelolaan yang berkelanjutan diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada keajaiban tersembunyi ini.

Pentingnya Konservasi dan Penelitian Lanjutan

Memahami dan melindungi ekosistem laut dalam menjadi semakin penting karena peningkatan ancaman yang dihadapi. Konservasi yang efektif dan penelitian lanjutan akan membantu melindungi keanekaragaman hayati unik yang ada di dalamnya dan memastikan kelangsungan hidup ekosistem ini untuk generasi mendatang.

Dengan memahami ekosistem laut dalam, kita dapat menghargai keajaiban alam yang masih belum sepenuhnya terungkap di dasar laut yang gelap dan misterius ini. Keberlanjutan dan perlindungan ekosistem ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk melestarikan kehidupan laut dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Baca Juga :  Ekosistem Buatan

Kesimpulan

Ekosistem laut dalam berada pada kedalaman laut yang tidak mendapatkan cahaya Matahari dan mengandung lebih sedikit oksigen seperti palung laut. Saking dalamnya ekosistem ini, Matahari tidak dapat masuk menyebabkan lautnya gelap dan juga dingin.

Ekosistem Laut Dalam, Pada ekosistem intensitas cahaya matahari sudah tidak lagi masuk ke dalam laut, organisme-organisme hidup pada ekosistem ini adalah ikan-ikan yang memancarkan cahaya sendiri, pengurai, dan predator.